Kecambah atau disebut juga tauge merupakan tunas muda dari biji kacang-kacangan yang disemaikan, yang paling populer adalah kacang kedelai dan kacang hijau, selain itu kacang merah dan hiris juga umum dikecambahkan. Rasanya yang enak, kandungan gizinya yang lengkap dan cara pembuatannya yang mudah membuat kecambah ini umum dijumpai dimana-mana, terutama di pedesaan dan pasar tradisional.
Kecambah merupakan "gudang" nutrisi yang nilai gizinya jauh berlipat-lipat dibanding buah atau daunnya. Kacang yang dikecambahkan, kandungan vitamin A, vitamin B dan vitamin C-nya meningkat mulai dari 2,5 sampai 3 kali lipat.
Protein kecambah lebih tinggi 19 persen dibandingkan dengan kandungan protein dalam biji kacang aslinya. Selama proses berkecambah, terjadi hidrolisis protein yang menyebabkan kenaikan kadar asam amino di dalam kecambah.
Sebagian ahli berpendapat bahwa kecambah atau tauge lebih baik dikonsumsi dalam keadaan mentah, saat zat peremaja yang dimilikinya masih utuh. Bisa disantap sebagai salad, karedok atau diminum sebagai jus. Kalaupun dimasak, sebaiknya ditumis atau dikukus sebentar saja.
Sebagian lagi berpendapat bahwa kecambah sebaiknya dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi, tetapi tidak terlalu lama dan harus langsung segera dimakan untuk menghindari berkurangnya vitamin yang dikandungnya.
Jika harus direbus, misalnya dimasak sayur kuah, masukkan kecambah sesaat sebelum masakan diangkat. Dengan cara itu, vitamin C dan enzim yang rusak diperkirakan hanya 20 persen. Jika direbus lama, kerusakannya dapat mencapainya sedikitnya 60 persen.
Kandungan Gizi pada Kecambah
Kecambah dari jenis kacang apapun, baik kacang hijau, kedelai, alfalfa maupun jenis kacang-kacangan lainnya mengandung banyak sekali zat nutrisi yang berkhasiat. Berikut adalah kandungan gizi pada kecambah per 100 gram, antara lain:
Kecambah merupakan "gudang" nutrisi yang nilai gizinya jauh berlipat-lipat dibanding buah atau daunnya. Kacang yang dikecambahkan, kandungan vitamin A, vitamin B dan vitamin C-nya meningkat mulai dari 2,5 sampai 3 kali lipat.
Protein kecambah lebih tinggi 19 persen dibandingkan dengan kandungan protein dalam biji kacang aslinya. Selama proses berkecambah, terjadi hidrolisis protein yang menyebabkan kenaikan kadar asam amino di dalam kecambah.
Sebagian ahli berpendapat bahwa kecambah atau tauge lebih baik dikonsumsi dalam keadaan mentah, saat zat peremaja yang dimilikinya masih utuh. Bisa disantap sebagai salad, karedok atau diminum sebagai jus. Kalaupun dimasak, sebaiknya ditumis atau dikukus sebentar saja.
Sebagian lagi berpendapat bahwa kecambah sebaiknya dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi, tetapi tidak terlalu lama dan harus langsung segera dimakan untuk menghindari berkurangnya vitamin yang dikandungnya.
Jika harus direbus, misalnya dimasak sayur kuah, masukkan kecambah sesaat sebelum masakan diangkat. Dengan cara itu, vitamin C dan enzim yang rusak diperkirakan hanya 20 persen. Jika direbus lama, kerusakannya dapat mencapainya sedikitnya 60 persen.
Kandungan Gizi pada Kecambah
Kecambah dari jenis kacang apapun, baik kacang hijau, kedelai, alfalfa maupun jenis kacang-kacangan lainnya mengandung banyak sekali zat nutrisi yang berkhasiat. Berikut adalah kandungan gizi pada kecambah per 100 gram, antara lain:
Energi 50,00 kal
Protein 5,70 gram
Lemak 0,10 gram
Karbohidrat 10 gram
Kalsium 32 mg
Potasium 235 mg
Seng 960 mg
Asam folat 160 mg
Fosfor 96 mg
Kalium 125 mg
Zat besi 1,10 mg
Vitamin A 13.00 RE
Vitamin B 10.13 mg
Vitamin B 20,15 mg
Vitamin C 20,00 mg
Niacin 1,00 mg
Serat 0,70 gram
Vitamin B
Kadar vitamin B akan meningkat 2,5 sampai 3 kali lipat, yang dapat membantu proses pencernaan glukosa ketika glukosa telah dihasilkan maka dia akan memberi masukan pada sel-sel syaraf termasuk sel syaraf pada organ-organ kesuburan pria.
Vitamin C
Mulai terbentuk pada hari pertama berkecambah hingga mencapai 15mg per 100 gram setelah 48 jam. Vitamin C ini berfungsi untuk kesuburan (fertilitas) pria, jika kekurangan dalam mengonsumsi vitamin C ini dapat mengakibatkan sel sperma menjadi lengket yang akan menggangu pembuahan sel telur karena sel sperma akan sulit mencapai sel telur.
Dalam secangkir kecambah kacang hijau mengandung 14,1 mg vitamin C, sehingga sangat baik berfungsi sebagai antioksidan.
Vitamin E
Vitamin E akan mengalami peningkatan selama berkecambah dari dari 24-230 mg per 100 gram biji kering menjadi 117-662 mg per 100 gram kecambah. Vitamin ini dikenal untuk kesuburan karena berfungsi dalam pembentukan testoteron yang diperlukan kejantanan pria. Antioksidan yang terdapat dalam vitamin E ini dapat melindungi sel-sel telur (spermatozoa) dari berbagai kerusakan akibat serangan radikal bebas.
Vitamin E berfungsi memperbaiki, melancarkan dan memelihara sistem peredaran darah. Memperlambat proses penuaan, sebagai antioksidan dan mencegah kanker dan sakit jantung.
Kalium
Kecambah mengandung banyak kalium. Dalam secangkir kecambah dapat mengandung 125 mg kalium, yang penting untuk menjaga fungsi jaringan organ dan sel tetap sehat. Sebagai elektrolit, kalium membantu menambah cadangan energi dan meningkatkan fungsi otot, sehingga merupakan makanan yang juga penting untuk kesehatan jantung.
Canavanine
Salah satunya kanavanin / canavanine, jenis asam amino bahan penyusun arginin yang paling banyak tersimpan dalam kecambah alfalfa. Kanavanin mampu melumpuhkan bibit kanker leukemia, usus besar dan pankreas.
Estrogen
Estrogen alami yang terdapat dalam kecambah berfungsi sama dengan estrogen sintesis, tapi yang ini tanpa efek samping. Estrogen dalam kecambah secara nyata dapat meningkatkan kepadatan dan susunan tulang, serta mencegah rapuh tulang (osteoporosis).
Rajin makan kecambah membantu wanita terhindar dari kanker payudara, gangguan menjelang menstruasi, keluhan semburat panas pada pramenopause dan gangguan akibat menopause.
Saponin
Ketika biji-bijian dan kacang-kacangan dikecambahkan, secara umum kadar saponinnya meningkat sampai 450%. Saponin paling banyak ditemukan di kecambah alfalfa. Para penyandang resiko stroke dan serangan jantung yang disebabkan kadar lemak darah melambung dianjurkan lebih banyak menyantap kecambah.
Saponin dalam kecambah akan menggelontorkan lemak jahat LDL, tanpa mengganggu kandungan lemak baik HDL. Setelah melalui sejumlah percobaan pada binatang, diketahui saponin dalam kecambah dapat membangkitkan sistem kekebalan tubuh, dengan cara menggenjot aktivitas sel pelumpuh alami, khususnya sel T-limfosit dan interferon.
Genistein
Sementara kecambah kedelai kaya senyawa antikanker genistein. Berbeda dari senyawa antikanker lainnya, kerja genistein lebih efektif ketika benih kanker sudah mulai bersemi. Karena pada saat itulah genistein akan bekerja giat mengacaukan pasokan makanan bagi sel-sel kanker sehingga mereka akhirnya mati.
Khasiat Kecambah bagi Kesehatan
Melihat kandungan zat nutrisinya yang melimpah, sudah dipastikan bahwa kecambah mempunyai potensi khasiat yang sangat baik untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan, serta mencegah berbagai gangguan kesehatan.
Berikut adalah diantara berbagai khasiat kecambah bagi kesehatan:
Mencegah kanker
Dalam proses kacang menjadi kecambah telah menguraikan 90 persen rantai olisakarida menjadi karbohidrat sederhana, sehingga senyawa tersebut mudah sekali diserap tubuh, tanpa menghasilkan gas. Karena mengandung banyak serat dan air, kecambah membantu pengurasan kotoran dalam usus besar. Hal ini menjadi kekuatan ganda kecambah dalam memerangi kanker. Dengan mendorong kotoran segera meninggalkan usus besar, sehingga tidak ada lagi zat-zat racun dalam kotoran yang dapat diserap tubuh. Dan ini akan mencegah menumpuknya zat racun yang dapat merangsang berseminya benih kanker.
Antioksidan yang terkandung di dalamnya dapat membantu memperlambat proses penuaan dan mencegah penyebaran sel kanker.
Mencegah serangan jantung dan stroke
Para penyandang resiko stroke dan serangan jantung yang banyak disebabkan karena kadar lemak darah melambung, dianjurkan untuk lebih banyak makan kecambah. Hal ini disebabkan, saponin dalam kecambah akan menghancurkan lemak jahat LDL tanpa megganggu kandungan lemak yang baik HDL. Dan saponin yang besar dapat diperoleh dalam kecambah alfafa ketika proses biji-bijian menjadi kecambah, yang secara umum kadar saponinnya naik sampai 450%.
Mencegah Osteoporosis
Estrogen alami yang terdapat dalam kecambah dapat berfungsi sama dengan estrogen sintetis, tetapi keunggulannya estrogen alami tak memiliki efek samping. Sehingga estrogen dalam kecambah secara nyata dapat meningkatkan kepadatan tulang, susunan tulang dan mencegah keroposnya tulang.
Membangkitkan sistem kekebalan tubuh
Saponin kecambah juga dapat membangkitkan sistem kekebalan tubuh, yaitu dengan cara meningkatkan aktivitas sel pembuluh alami (natural killer cell), khususnya sel T-limfosit dan interferon. Selain sarat DNA, kecambah kaya akan zat antioksidan yang membentengi tubuh dari radikal bebas perusak sel DNA.
Melancarkan pencernaan
Karena bersifat alkali (basa), maka kecambah sangat baik untuk menjaga keasaman lambung dan memperlancar pencernaan. Selain itu kandungan seratnya dapat meningkatkan kontraksi usus, sehingga mempunyai efek yang dapat memperlancar buang air.
Meningkatkan kesuburan
Kecambah mempunyai kemampuan meningkatkan kesuburan, jika rutin dikonsumsi hal ini akan meningkatkan kualitas sperma. Kandungan vitamin E-nya, khususnya vitamin E-alfa, membantu meningkatkan kesuburan dan keperkasaan bagi pria.
Vitamin E merupakan antioksidan yang dapat melindungi sel dari serangan radikal bebas. Dengan mengonsumsi kecambah, ada kemungkinan vitamin E-nya akan melindungi sel-sel telur atau spermatozoa dari berbagai kerusakan akibat serangan radikal bebas.
Serangan radikal bebas pada spermatozoa kemungkinan dapat menyebabkan sel tersebut cacat. Misalnya terjadi abnormalitas pada bagian ekor atau kepala, sehingga mempengaruhi mobilitasnya (daya gerak) dalam mencapai dan membuahi sel telur. Akibatnya, sulit terjadi proses kehamilan. Sebaliknya, serangan radikal bebas pada sel telur wanita juga akan berdampak buruk, sehingga proses pembuahan tidak dapat berlangsung dengan baik.
Sebagian ahli berpendapat bahwa kecambah berkhasiat meningkatkan kesuburan hanyalah mitos belaka, meski penelitian pada tikus menunjukkan hasil yang positif.
Baik bagi kulit
Kecambah atau tauge juga baik untuk kecantikan, yaitu membantu meremajakan dan menghaluskan kulit. Hal ini karena kecambah mengandung kadar vitamin E yang tinggi. Vitamin E merupakan antioksidan yang dapat melindungi sel dari serangan radikal bebas. Kecambah yang berbahan dasar kacang juga dipercaya kaya protein yang utama dan esensial untuk pergantian kulit.
Menurunkan berat badan
Kecambah juga sangat bebas lemak, secangkir kecambah kacang hijau atau sekitar 124 gram hanya mengandung 0,11 gram lemak, karena itu kecambah merupakan sumber makanan yang baik untuk menurunkan berat badan. Diet rendah lemak dengan kecambah ini sangat bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Selain itu diet rendah lemak juga mengurangi risiko diabetes tipe 2 (karena gaya hidup).
Mencegah gangguan menstruasi dan menopause
Kandungan antioksidan dalam kecambah bisa memperbaiki peredaran dalam darah sehingga dapat mencegah dan menetralisir faktor pendukung terjadinya penyakit. Jika rutin mengonsumsi kecambah sebelum menstruasi dapat mencegah terjadinya keluhan-keluhan sewaktu menstruasi. Mengonsumsi kecambah sebagai sumber vitamin E juga dapat mencegah terjadinya gangguan rasa panas yang dirasakan pada masa pre menoupause.
Mencegah radang gusi
Pelaut ulung James Cook, dalam penjajahannya dari Eropa sampai Selandia Baru selama 3 tahun, membawa bekal pangan antiskorbut agar para awaknya tidak terkena radang gusi dan penyakit infeksi. Selain jeruk lemon, yang kala itu dipercaya sebagai sumber Vitamin C, Captain Cook juga membawa biji-bijian dan kacang-kacangan.
Setelah dikecambahkan, kecambah itulah satu-satunya sayuran segar yang mereka santap selama berlayar. Jadi sukses Cook memerangi radang gusi yang saat itu lazim dialami pelaut, bukan semata-mata jasa buah jeruk. Kecambah justru banyak mengandung vitamin C.
Khasiat lainnya
Menghilangkan flek-flek hitam pada wajah, menyembuhkan jerawat, menyuburkan rambut dan menghindari kanker payudara.
Hal-hal Yang Harus Diwaspadai
Selain kandungan gizinya yang melimpah sehingga sangat berkhasiat untuk menjaga kesehatan, kecambah juga memiliki sifat dan kandungan zat yang dapat merugikan kesehatan, sehingga perlu kehati-hatian ketika akan mengkonsumsi kecambah.
Hati-hati bagi lambung
Namun, sifat kecambah kacang hijau adalah dingin, bila terlalu banyak mengonsumsinya juga akan mudah merusak lambung (kedinginan). Karena itu, bagi orang yang kondisi lambung / limpanya dingin, tidaklah cocok bila mengonsumsinya untuk jangka waktu lama. Akan dapat menimbulkan radang usus akut, radang lambung akut, serta diare dan bagi penderita berbagai penyakit lain juga tidak dapat makan terlalu banyak.
Waktu memasaknya, sebaiknya dicampur dengan sedikit cabai, atau ditumis bersama dengan sayur wangi, kucai dan sayur sejenis lainnya, untuk menetralkan sifat dingin yang dikandungnya.
Pasien kanker payudara
Bagi wanita pengidap kanker payudara yang sedang menjalani terapi pengobatan dengan tamoxifen agar membatasi konsumsi kecambah, apalagi yang mentah. Senyawa fitoestrogen dalam kecambah dapat menekan kerja tamoxifen. Artinya, kecambah hanya perlu dibatasi jika kita menderita jenis tumor atau kanker yang berkaitan dengan estrogen.
Perhatikan sewaktu membeli
Waktu membelinya, harus dicium untuk memastikan tidak ada bau yang tidak enak. Bila ada baunya, jangan dibeli ataupun dimakan. Dan jika ada waktu, yang terbaik adalah membuat sendiri kecambah, cukup merendam bahan (kacang hijau, kedelai, atau lainnya) dalam air bersih agar dapat tumbuh menjadi kecambah.
Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar